Karbon dioksida
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Karbon dioksida | |
---|---|
Identifikasi | |
Nomor CAS | [124-38-9] |
PubChem | |
Nomor EINECS | |
Nomor RTECS | FF6400000 |
SMILES | C(=O)=O |
InChI | 1/CO2/c2-1-3 |
Sifat | |
Rumus molekul | CO2 |
Massa molar | 44,0095(14) g/mol |
Penampilan | gas tidak berwarna |
Densitas | 1.600 g/L (padat) 1,98 g/L (gas) |
Titik lebur |
−57 °C (216 K) (di bawah tekanan) |
Titik didih |
−78 °C (195 K) (menyublim) |
Kelarutan dalam air | 1,45 g/L |
Keasaman (pKa) | 6,35 dan 10,33 |
Viskositas | 0,07 cP pada −78 °C |
Momen dipol | nol |
Struktur | |
Bentuk molekul | linear |
Senyawa terkait | |
oksida terkait | karbon monoksida; karbon suboksida; dikarbon monoksida; karbon trioksida |
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa) Sangkalan dan referensi |
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering.
CO2 adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.
0 komentar:
Posting Komentar