 Pembangunan
Nasional membawa dampak pada peningkatan usia harapan hidup dan jumlah
penduduk Lanjut Usia Indonesia. jumlah lanjut usia menjadi dua kali
lipat pada dekade mendatang dan sekarang Indonesia telah memasuki era
penduduk berstruktur lanjut usia (ageing structured population) karena
rata-rata penduduk berusia 60+ tahun berkisar 7,18%. Terdapat 11
propinsi yang memiliki penduduk lanjut usia diatas 7%. Indonesia menjadi
Negara Asia yang menjadi model percontohan dalam penanganan lanjut usia
melalui program Home Care dan Day Care. Indonesia dikatakan berhasil
melakukan pendampingan bagi lanjut usia sampai kepelosok Kabupaten
mengingat Indonesia salah satu Negara yang memiliki tingkat harapan
hidup cukup besar. Indonesia telah memasuki era penduduk berstruktur
lanjut usia (ageing structured population) karena rata-rata penduduk
berusia 60+ tahun berkisar 7,18%, ungkap Direktur Pelayanan Sosial
Lanjut Usia, Yulia Suhartini di Aston Soll Marina, Bangka Belitung (25/4)
“Jumlah
lanjut Usia Di Indonesia Tahun 2010 berjumlah 23,992 dan tahun 2020
diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 28,882 jiwa Program. Program
Prioritas Direktorat PSLU Thn 2012 Program Jaminan Sosial Lanjut Usia
(JSLU), sasaran 26.500 di 33 Provinsi atau naik 96% (tahun 2011 target
13.250) Uji Coba Day Care Services, sasaran 120 Lansia di 3 Lokasi
(Kepri,Kalbar, dan Bali) Uji Coba Home Care, sasaran 250 lansia di 5
Lokasi (Banten, Sultra, Gorontalo, Babel, dan Papua) Subsidi Panti,
sasaran 12.500 lansia di 31 Provinsi Secara keseluruhan anggaran naik
26,87% dari 89,7 M menjadi 113,8 M”, ungkapnya usai membuka acara
Sosialisasi dan pemantapan petugas pendamping dan perawatan Lanjut Usia
di Lingkungan Keluarga (Home Care)
“Peningkatan jumlah usia lanjut ini berpotensi
menimbulkan beberapa masalah pokok seperti meningkatnya beban keluarga,
masyarakat, dan pemerintah, khususnya berhubungan dengan kebutuhan
layanan khusus, penyediaan dan perluasan lapangan kerja, pelayanan
konsultatif sosial psikologis, bantuan sosial ekonomi, upaya pelestarian
sosial budaya, dan pelayanan rekreatif. Menghadapi berbagai dampak yang
akan timbul dan harus diatasi Pemerintah melakukan berbagai program
dalam menangani berbagai permasalahan lanjut usia, saat ini program yang
digalakan adalah pemberian bantuan bagi lanjut usia terlantar dan
miskin melalui JSLU, Pendampingan Home Care bagi pekerja Sosial
Masyarakat, kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat melalui program
Day Care, serta kerjasama dengan instansi maupun dinas terkait baik
dalam bidang kesehatan, sarana transportasi dan lain – lain, hal ini
dikatakan” Eva Sabdono dihadapan 40 peserta di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
Oleh sebab itu, permasalahan lanjut usia harus
menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah, lembaga masyarakat maupun
masyarakat itu sendiri. Mindset yang selama ini ada bahwa penduduk
lanjut usia merupakan kelompok rentan yang hanya menjadi tanggungan
keluarga, masyarakat dan negara, harus kita ubah. Kita harus menjadikan
lanjut usia sebagai aset bangsa yang harus terus diberdayakan. Hal ini
tidak akan tercapai bila kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang.
Untuk menjadi lanjut usia yang sehat, produktif dan mandiri, kita harus
mulai dengan pola hidup sehat dan mempersiapkan masa lanjut usia secara
lebih baik, Pemerintah juga memberikan akses melalui Forum Komunikasi
Home Care Indonesia (FKHCI) yang bertujuan untuk mendengarkan keluhan
apa saja yang ada di Masyrakat selama pendampingan lanjut usia.***(Tira/C-9) Dok. Akhir Nurul Farida (PSTW Gau Mabaji Mksr)
|
0 komentar:
Posting Komentar