Pages

Sabtu, 12 Januari 2013

perkembangan lansia

Perkembangan Lanjut Usia di Indonesia (Menyambut Bulan Lansia)

Dipublikasikan oleh tira - Pada Kamis, 26 April 2012


Pembangunan Nasional membawa dampak pada peningkatan usia harapan hidup dan jumlah penduduk Lanjut Usia Indonesia. jumlah lanjut usia menjadi dua kali lipat pada dekade mendatang dan sekarang Indonesia telah memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (ageing structured population) karena  rata-rata penduduk berusia 60+ tahun berkisar 7,18%. Terdapat 11 propinsi yang memiliki penduduk lanjut usia diatas 7%. Indonesia menjadi Negara Asia yang menjadi model percontohan dalam penanganan lanjut usia melalui program Home Care dan Day Care. Indonesia dikatakan berhasil melakukan pendampingan bagi lanjut usia sampai kepelosok Kabupaten mengingat Indonesia salah satu Negara yang memiliki tingkat harapan hidup cukup besar. Indonesia telah memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (ageing structured population) karena rata-rata penduduk berusia 60+ tahun berkisar 7,18%, ungkap Direktur Pelayanan Sosial Lanjut Usia, Yulia Suhartini di Aston Soll Marina, Bangka Belitung (25/4)

“Jumlah lanjut Usia Di Indonesia Tahun 2010 berjumlah 23,992 dan tahun 2020 diperkirakan mengalami peningkatan sebesar 28,882 jiwa Program. Program Prioritas Direktorat PSLU Thn 2012 Program Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU), sasaran 26.500 di 33 Provinsi atau naik 96% (tahun 2011 target 13.250) Uji Coba Day Care Services, sasaran 120 Lansia di 3 Lokasi (Kepri,Kalbar, dan Bali) Uji Coba Home Care, sasaran 250 lansia di 5 Lokasi (Banten, Sultra, Gorontalo, Babel, dan Papua) Subsidi Panti, sasaran 12.500 lansia di 31 Provinsi Secara keseluruhan anggaran naik 26,87% dari 89,7 M menjadi 113,8 M”, ungkapnya usai membuka acara  Sosialisasi dan pemantapan petugas pendamping dan perawatan Lanjut Usia di Lingkungan Keluarga (Home Care)
“Peningkatan jumlah usia lanjut ini berpotensi menimbulkan beberapa masalah pokok seperti meningkatnya beban keluarga, masyarakat, dan pemerintah, khususnya berhubungan dengan kebutuhan layanan khusus, penyediaan dan perluasan lapangan kerja, pelayanan konsultatif sosial psikologis, bantuan sosial ekonomi, upaya pelestarian sosial budaya, dan pelayanan rekreatif. Menghadapi berbagai dampak yang akan timbul dan harus diatasi Pemerintah melakukan berbagai program dalam menangani berbagai permasalahan lanjut usia, saat ini program yang digalakan adalah pemberian bantuan bagi lanjut usia terlantar dan miskin melalui JSLU, Pendampingan Home Care bagi pekerja Sosial Masyarakat, kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat melalui program Day Care, serta kerjasama dengan instansi maupun dinas terkait baik dalam bidang kesehatan, sarana transportasi dan lain – lain, hal ini dikatakan” Eva Sabdono dihadapan 40 peserta di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Oleh sebab itu, permasalahan lanjut usia harus menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah, lembaga masyarakat maupun masyarakat itu sendiri. Mindset yang selama ini ada bahwa penduduk lanjut usia merupakan kelompok rentan yang hanya menjadi tanggungan keluarga, masyarakat dan negara, harus kita ubah. Kita harus menjadikan lanjut usia sebagai aset bangsa yang harus terus diberdayakan. Hal ini tidak akan tercapai bila kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang. Untuk menjadi lanjut usia yang sehat, produktif dan mandiri, kita harus mulai dengan pola hidup sehat dan mempersiapkan masa lanjut usia secara lebih baik, Pemerintah juga memberikan akses melalui Forum Komunikasi Home Care Indonesia (FKHCI) yang bertujuan untuk mendengarkan keluhan apa saja yang ada di Masyrakat selama pendampingan lanjut usia.***(Tira/C-9) Dok. Akhir Nurul Farida (PSTW Gau Mabaji Mksr)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

[Try us with Wibiya!] 1 2 3 4 5
[Try us with Wibiya!] 1 2 3 4 5

Blogroll

About