Naturally Plus: Rabun Senja Bisa Menyebabkan Kebutaan
RABUN senja sering dianggap wajar.
Padahal, jika didiamkan dan tidak diobati, bisa berefek
kebutaan. Kelainan mata ini diakibatkan oleh kekurangan vitamin A.
“Rabun senja tidak bisa diatasi dengan kacamata. Karena itulah
mengonsumsi vitamin A yang terdapat di wortel dan tomat sangat
dianjurkan. Itu bisa mencegah terjadinya rabun senja,” kata dokter
spesialis mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Iwan Sitompul,
beberapa waktu lalu.
Di Indonesia, rabun senja atau rabun ayam
merupakan penyakit mata yang sangat wajar. Kasus rabun senja
diakibatkan kekurangan vitamin A dan tidak boleh dianggap enteng. Namun,
kebanyakan masyarakat Indonesia, apalagi yang memiliki pendidikan
rendah, menganggap bahwa rabun senja adalah sebuah kewajaran yang tidak
perlu ditindaklanjuti dan akan sembuh sendirinya.
Pada mata normal terdapat pigmen yang
dikenal bernama rodopsinatau visual puple. Pigmen tersebut mengandung
vitamin A yang terikat pada protein. Jika mata menerima cahaya, maka
akan terjadi konversi rodopsin menjadi visual yellow dan kemudian visual
white. Pada konversi tersebut, dibutuhkan vitamin A.
Sementara regenerasi visual purple hanya
akan terjadi bila tersedia vitamin A. Tanpa regenerasi, maka penglihatan
pada cahaya remang setelah mata menerima cahaya akan terganggu. Jika
terjadi kekurangan vitamin A, maka gejala awal adalah terjadinya rabun
senja. Artinya, mata akan mengalami gangguan ketika berpindah dari
tempat banyak cahaya ke tempat gelap.
Itulah yang membuat rabun senja hanya
terjadi ketika matahari mulai terbenam. Sesuai dengan namanya, penyakit
ini tidak bisa dikoreksi dengan kacamata dan terjadi jika sel-sel saraf
pembeda terang-gelap di retina mata terganggu.
Dr Iwan Sitompul SpM mengatakan, vitamin A
sangat penting bagi mata. “Vitamin A pada makanan awalnya berada dalam
bentuk retinol ester dan sebelum diserap dalam pencernaan diubah menjadi
retinol. Dari mukosa sel retinol tersebut diesterfikasi kembali,
kemudian diangkut oleh khilomikron, dibawa ke hati untuk disimpan,”
sebutnya.
Bentuk aktif vitamin A sebagian berupa
asam retinoat yang akan berperan dalam ekspresi gen. Di retina mata,
retinol ini diubah menjadi 11 cis retinal-dehida yang mampu berkonyugasi
dengan opsin membentuk rhodopsin yang berperan dalam proses
penglihatan. Maka, mata memang sangat membutuhkan kehadiran vitamin A.
“Selama ini masyarakat beranggapan bahwa
vitamin A cukup banyak terkandung dalam sayuran dan buah. Namun,
jumlahnya masih kurang mencukupi, kecuali dikonsumsi dalam porsi
banyak,” sebutnya.
Untuk membantu masyarakat menghindari
penyakit mata yang erat kaitannya dengan gizi itu, pemerintah telah
melakukan banyak hal. Mulai memberikan asupan gizi pada balita dua kali
setahun yang dilakukan pada Februari dan Agustus. Asupan gizi itu
dikenal dengan kapsul minyak ikan atau vitamin A.
“Tanpa kapsul minyak ikan, masyarakat
sebenarnya dapat mencegah rabun senja dengan mengonsumsi cukup vitamin A
dan provitamin A yang dijumpai pada makanan hewani dan nabati,”
katanya.
Sementara itu, ahli gizi dari Universitas
Indonesia Dr Karina Kamandari mengatakan, kandungan vitamin A bisa
diperoleh saat mengonsumsi buah-buahan dan aneka sayuran dalam jumlah
yang banyak. “Perbanyak mengonsumsi sayur dan buah. Itu sangat baik
untuk mencegah terjadinya rabun senja,” kata Karina.
0 komentar:
Posting Komentar