Pages

Jumat, 11 Januari 2013

terapi lebah bagi kesehatan

Kehebatan Terapi Lebah dalam Menyembuhkan Berbagai Penyakit

0028-0404-0418-4454_animals_bumble_bee_pictures_photos_photographs_photo_picture_photographApitherapy atau terapi lebah merupakan pengobatan yang menggunakan produk-produk lebah seperti royal jelly, bee pollen, propolis dan madu. Sejak lebih dari 5000 tahun yang lalu, kandungan nutrisi dalam produk-produk lebah dipercaya dapat membantu meningkatkan kondisi kesehatan tubuh. Orang-orang dari berbagai penjuru dunia telah menggunakan produk lebah sebagai sumber makanan, obat-obatan dan untuk peremajaan.
Bicara tentang lebah maka kita akan teringat dengan sarang lebah dan cara mereka bekerja dengan baik dalam kegelapan. Mereka berkomunikasi melalui bau, getaran dan interaksi secara fisik dengan lebah lainnya dan yang lebih penting, lebah dapat mengenali dan bereaksi terhadap pheromones (senyawa kimia yang dikeluarkan oleh lebah).
Lebah madu tak diragukan lagi adalah makhluk paling rajin dan paling penting di bumi ini. Lebah madu berperan sangat penting dalam keberadaan kita. Tanpa mereka, kehidupan di muka bumi ini akan punah.
Lebah madu bertanggung jawab dalam penyerbukan tanaman. Diperkirakan bahwa 100 ribu jenis tanaman akan punah tanpa bantuan penyerbukan lebah madu. Bukan hanya mereka meyerbukkan bunga dan tanaman kita, mereka juga memberikan kita makanan paling sehat, bernutrisi lengkap dan lezat di dunia ini.
Di alam bebas, sarang lebah memiliki sistem perlindungan yang sangat baik untuk menjaga lebah agar terhindar dari ancaman lingkungan.
fase-lebah  
Didalam sarang lebah, terdapat: 
Ratu lebah (Queen Bee)
Lebah jantan (Drones)
Lebah Pekerja:
- Lebah Perawat (Nurse Bees)
- Lebah Pencari (Scout Bees)
- Lebah Pengumpul (Collector Bees)

Fase telur 
(3 hari)
Sang ratu meletakkan sebutir telur di bagian dasar tiap-tiap sel. Posisi telur berada di tengah sel dengan salah satu ujungnya melekat pada dasar sel.
Fase Larva 
(6 hari)
Ketika larva menetas dari telur, selama 3 hari larva tersebut diberikan royal jelly yang diproduksi dari kelenjar yang terdapat di kepala lebah perawat.
Fase Pupa 
(12 hari)
Sel-sel setiap larva tersebut kemudian ditutup dengan lilin selama 12 hari. Setelah 12 hari, lebah pekerja dewasa akan menetas.

Ratu Lebah (Queen Bee)
Di setiap sarang lebah, hanya akan terdapat satu ratu lebah di antara koloni lebah yang jumlahnya mencapai 80,000 ekor. Secara genetik, sang ratu bertanggung jawab untuk mengkontribusikan karakteristiknya pada lebah lainnya yang terdapat di sarang. Oleh karena itu, lebah yang terdapat di sarang, sudah pasti “terbentuk dari elemen dasar yang sama” dengan sang ratu lebah.
Ratu Lebah
  • Mengonsumsi royal jelly sepanjang hidupnya.
  • Hidup 40 kali lebih lama dibandingkan lebah pekerja, kira-kira 4 hingga 6 tahun.
  • Tumbuh 40% lebih besar dibandingkan lebah pekerja.
  • Bertelur (ribuan) setiap hari.
  • Aktif secara seksual.
  • Membutuhkan 16 hari untuk berkembang.

Lebah Pekerja
  • Mengonsumsi royal jelly hanya pada 3 hari pertama dalam fase larva.
  • Hanya hidup untuk beberapa minggu, rata-rata sampai dengan 50 hari.
  • Memiliki tubuh lebih kecil dari ratu lebah.
  • Tidak berproduksi/mandul.
  • Tidak aktif secara seksual.
  • Membutuhkan 21 hari untuk berkembang.
Lebah Perawat (Nurse Bee)
Lebah perawat adalah lebah pekerja yang khusus merawat ratu lebah dan anak-anaknya atau larva. Mereka bertanggung jawab untuk memproduksi royal jelly, serta memberi makan sang ratu dengan royal jelly, bee pollen dan madu.
Lebah Pencari (Scouts Bees)
Lebah pencari adalah lebah pekerja yang mencari sumber-sumber pollen, nektar dan propolis. Ketika mereka menemukan sumber makanan yang terbaik, mereka akan kembali ke sarang dan menginformasikannya kepada lebah pengumpul. Kemudian, lebah pengumpul pergi untuk mengumpulkan makanan tersebut.
Lebah Pengumpul (Collector Bees)
Ketika mengumpulkan pollen dari bunga-bunga, lebah pengumpul hanya akan mengunjungi tipe bunga yang sama hingga semua pollen habis terkumpul. Pada saat lebah mengumpulkan pollen, ia juga mencampurkannya dengan sedikit madu dari mulutnya dan kemudian membentuk gumpalan pollen yang akan disimpan dalam kantong yang terdapat di kaki lebah.

Fakta menarik ! Peternak lebah menaruh alat yang dinamakan “pollen trap/jebakan pollen” disekeliling jalan masuk sarang lebah. Jebakan pollen ini terdiri dari beberapa baris kawat halus yang bertujuan untuk mempersempit jalan masuk para lebah sehingga membuat sebagian gumpalan pollen yang tersimpan di kaki lebah terjatuh. Setelah jumlah pollen telah cukup terkumpul, para peternak akan memindahkan jaring tersebut ke sarang lebah lain secara periodik.
Lebah pengumpul menghisap nektar dari bunga-bunga dengan lidah mereka yang panjang. Mereka hanya mengunjungi bunga dari spesies yang sama dalam satu putaran pengumpulan, untuk memastikan bahwa nektar yang dikumpulkan berasal dari satu sumber yang sama. 
Nektar yang terkumpul kemudian disimpan dalam sel madu yang terbuka. Sel-sel ini akan tetap terbuka hingga nektar menguap dan terbentuk cairan madu yang kental dan matang.
Lebah Jantan (Drones)
Lebah pejantan adalah satu-satunya lebah jantan yang terdapat di sarang lebah dan hanya bertugas untuk membuahi sang ratu lebah. Enam belas hari setelah ratu lebah yang baru terlahir, ia terbang ke tempat lebah jantan yang telah menunggu kedatangannya. Setelah membuahi sang ratu, lebah jantan ini kemudian mati.


Mengkonsumsi produk lebah banyak disebutkan di Kitab-kitab Suci. Produk lebah telah lama diresepkan oleh para praktisi kesehatan tradisional, termasuk leluhur pengobatan medis Barat, Hippocrates. Dia menggunakan sengat lebah untuk merawat arthritis dan masalah sakit persendian lainnya. Orang Romawi dan Yunani jaman dulu memberikan atlet mereka “roti lebah” (kombinasi dari madu mentah dan bee pollen) untuk meningkatkan stamina dan kemampuan atlet mereka. Orang Mesir dan Cina jaman dulu juga menggunakan kombinasi pollen dan madu sebagai media untuk penyegaran kembali. Ia disebut sebagai “sumber awet muda” dan sebagai “makanan para dewa Yunani”.
Kini, para ahli medis profesional telah mengunakan produk-produk lebah untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari nyeri sendi hingga penyakit yang lebih serius.

Apakah Produk Lebah Menyebabkan Alergi?

Walaupun telah ditemukan beberapa kasus alergi yang disebabkan oleh produk lebah, rasio terjadinya kasus tersebut relatif kecil.
Gatal-gatal yang timbul pada beberapa orang setelah mengkonsumsi produk-produk lebah, sebagian besar bukan disebabkan oleh alergi, tetapi merupakan indikasi bahwa tubuh sedang melalui proses detoksifikasi (pemurnian tubuh). Setelah mengkonsumsi produk selama beberapa hari, gatal-gatal ini akan hilang dan mereka pun merasakan manfaat dari produk lebah tersebut.
Bahkan, produk lebah seperti ekstrak bee pollen sering kali digunakan untuk me-ngatasi alergi. Oleh karena itu, produk lebah lebih banyak memberikan manfaat untuk mengatasi / mengurangi alergi dibanding menimbulkan alergi.
Bagaimana Cara untuk Mengetahui Apakah Anda Sensitif Terhadap Produk Lebah?
Beberapa orang sensitif terhadap produk lebah. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena reaksi alergi dapat dihindarkan. Bagi Anda yang baru pertama kali mengkonsumsi atau menggunakan produk lebah, ada beberapa langkah mudah yang dapat Anda lakukan, antara lain:
Sebagai suplemen
Mulailah dengan dosis yang rendah. Reaksi alergi biasanya timbul dalam periode waktu yang pendek, dari hitungan menit ke hitungan jam. Namun, jika Anda tidak mengalami reaksi alergi setelah mengkonsumsi, berarti Anda tidak sensitif terhadap produk lebah, dan Anda dapat melanjutkan penggunaan sesuai dosis yang dianjurkan.

Hingga saat ini, belum ditemukan adanya kasus yang membahayakan kesehatan seseorang akibat mengkonsumsi produk lebah, namun kemungkinan terjadinya reaksi alergi tetap ada.
Sebagai krim/produk-produk perawatan tubuh
Lakukan test produk pada kulit. Reaksi alergi awal yang terjadi ketika menggunakan produk baru (misal: bengkak, gatal-gatal) dapat sesekali terjadi jika seseorang memiliki kulit yang sensitif atau alergi. Untuk menghindarinya, lakukanlah test sederhana seperti berikut:

Oleskan sedikit produk lebah pada bagian dalam lekukan siku atau pergelangan tangan Anda.
Jika Anda mengalami gejala-gejala alergi (seperti rasa panas, perih, gatal-gatal, kemerah-merahan atau perubahan warna kulit) setelah pemakaian, bersihkan produk dari bagian kulit tersebut dengan air hangat. Indikasi tersebut menunjukkan bahwa produk ini tidak cocok untuk jenis kulit Anda. Oleh karena itu Anda harus hentikan penggunaannya.
Namun, jika kulit Anda tidak mengalami reaksi tersebut di atas setelah pemakaian (dalam kurun waktu 24 jam), berarti Anda tidak sensitif terhadap produk lebah. Lanjutkan pemakaiannya!
Dengan melalukan test ini, Anda dapat terhindar dari rasa sakit serta rasa tidak nyaman yang timbul akibat alergi terhadap bahan yang terkandung dalam produk tersebut.

MADU
Madu terbuat dari nektar bunga yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai macam bunga. Lebah menyimpan nektar di dalam kantung madu yang terdapat pada sarang sebagai makanan mereka. 
Sejak jaman dahulu, madu tidak hanya digunakan sebagai pemanis alami, tetapi juga digunakan untuk membantu penyembuhan. Madu bahkan telah digunakan oleh tentara Rusia selama Perang Dunia I, untuk mencegah infeksi pada luka dan mempercepat proses penyembuhannya. 
Orang-orang jaman dulu memanfaatkan madu sebagai obat pencuci perut (laxative), obat batuk, pereda radang tenggorokan, dan saleb untuk sakit mata. Namun oleh karena adanya antibiotic sintetis, penggunaan madu sebagai obat telah tersingkirkan.
Madu adalah makanan yang sangat kaya akan nutrisi karena mengandung 80 jenis nutrisi yang sangat diperlukan oleh manusia. Madu sangat mudah dicerna oleh tubuh dan masuk ke dalam aliran darah perlahan-lahan, tidak seperti gula olahan, yang terlalu cepat masuk ke dalam aliran darah sehingga mengejutkan pancreas untuk beraksi memetabolismenya yang akhirnya tidak baik untuk kesehatan Anda. Orang-orang cenderung menghindari madu karena anggapan keliru bahwa madu tinggi akan kalori. Sebenarnya, setengah sendok teh madu hanya mengandung rata-rata 25 kalori dan dapat diubah menjadi energy dengan cepat oleh tubuh, tidak seperti gula olahan.  
Dr. Susan Percival dari University of Florida menyimpulkan bahwa madu (terutama madu mentah) mengandung: Vitamin A, Betacarotene, Vitamin B-Kompleks (lengkap), Vitamins C,D,E,K, Magnesium, Sulfur, Phosphrous, zat besi, Kalcium, Klorin, Potasium, Iodin, Sodium, Tembaga, Mangan, Seng, begitu juga Riboflavin, Thiamin, Asam Panthothenic, serta enzim hidup lainnya. Masih banyak lagi subtansi madu lainnya yang belum teridentifikasi.
Dr. Paavo O. Airola mengungkapkan dalam bukunya, “Health Secrets from Europe”:
“Madu adalah makanan yang sempurna. Ia mengandung banyak vitamin, mineral, kaya akan vitamin B dan C. Ia mengandung hampir semua vitamin dan B-kompleks, yang dibutuhkan untuk system pencernaan dan metabolisme gula. Madu juga kaya akan mineral seperti kalsium, potassium, silicon, dan lain-lain… beberapa jenis bahkan mengandung 300 miligram vitamin C per 100 gram madu.”
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. May R. Berenbaum, seorang entomologist dari University of Illinois, memperlihatkan bahwa madu mengandung kuantitas mengejutkan akan antioksidan yang memerangi kerusakan sel dalam aliran darah dan mencegah infeksi berbahaya dan juga terbukti bisa mengatasi penyakit jantung dan kanker. Menurut Dr. Heidrun Gross, Ph.D., ilmuwan dari University of California-Davis, empat sendok teh madu per hari akan bermanfaat bagi kesehatan kita.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

[Try us with Wibiya!] 1 2 3 4 5
[Try us with Wibiya!] 1 2 3 4 5

Blogroll

About